Langsung ke konten utama

Home Learning Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 3 (Rabu 10 Maret 2021)

  Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh

Anak-anak ibu yang hebat dan cerdas sudah siap belajar hari ini?

Mari kita awali dengan berdo’a terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!

Selanjutnya mintalah bantuan kepada Ayah/bunda selama melakukan kegiatan pembelajaran, ya! Jangan lupa ucapkan tolong bila minta bantuan, dan ucapkan maaf apabila melakukan kesalahan, dan ucapkan terima kasih setelah mendapatkan bantuan!

------------------------------------------------------------------------

Tema 7 : Perkembangan Teknologi
Sub Tema 2 : Perkembangan Teknologi Produksi Sandang
Pembelajaran : 3

KD :
Matematika 
  • 3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar menggunakan benda konkret 
  • 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar menggunakan benda konkret
Bahasa Indonesia 
  •  3.6 Mencermati isi teks informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat 
  • 4.6 Meringkas informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.
SBdP 
  • 3.3 Mengetahui dinamika gerak tari 
  • 4.3 Memperagakan dinamika gerak tari
Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menemukan jenis-jenis kain adat yang dihasilkan teknologi produksi sandang dengan tepat. 
2. Dengan mencermati teks, siswa dapat menuliskan pokok-pokok informasi mengenai teknologi produksi sandang dengan memperhatikan penggunaan kaidah EBI dengan tepat.
3. Dengan membuat sumbu simetri, siswa dapat mengidentifikasi bangun datar yang memiliki simetri lipat dengan menggunakan benda konkret dengan tepat.

--------------------------------------------------------------------------------

Apa yang kamu ketahui tentang kain adat?

Kain Adat Indonesia 
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya budaya. Salah satu sebabnya karena wilayah Indonesia sangat luas. Setiap daerah di Indonesia memiliki budayanya sendiri. Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah kain adat. Setiap daerah memiliki kain adat. 

Kain Songket dikenal sebagai kain adat orang Melayu. Kain Sasirangan dikenal sebagai kain adat suku Banjar di Kalimantan. Orang-orang di Jawa memiliki batik dan lurik. Kain Tenun dikenal sebagai kain adat dari Nusa Tenggara. Kain adat Indonesia sangat istimewa. Kain adat dibuat dengan menggunakan bahan yang ada di lingkungan tempat tinggal. Warna kain juga berasal dari bahan alam. Kain adat umumnya dibuat dengan cara ditenun tangan. 

Kain adat memiliki banyak fungsi. Kain adat dapat digunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari. Kain adat biasanya dipakai saat upacara adat. Kain adat juga banyak digunakan sebagai baju tarian daerah. Kain adat sering digunakan dalam upacara perkawinan. Di beberapa daerah kain adat juga digunakan saat ada keluarga yang meninggal.

Kain adat yang paling dikenal adalah batik. Batik ditemukan hampir di semua daerah. Setiap daerah memiliki batik dengan ciri yang berbeda. Batik merupakan pakaian nasional Indonesia. Sebagai rasa syukur akan kekayaan pakaian adat, bangsa Indonesia memperingati hari Batik setiap tanggal 2 Oktober.


--------------------------------------------------------------------------------


Mengenal Kain Tradisional.

10 Kain Tradisional Indonesia

1. Batik

               

Kain tradisional Indonesia yang satu ini sudah berkali-kali hampir diklaim oleh negara tetangga kita. Padahal jika kita telusuri, jelas-jelas akar kata batik adalah dari bahasa Jawa. Batik berasal dari kata “amba” yang dalam bahasa

Jawa artinya menulis dan “titik” yang artinya titik. Pada awalnya batik dibuat di atas kain mori lalu digambar dengan menggunakan lilin dengan canting. Motif atau corak batik bukan hanya sekadar indah, namun juga mengandung berbagai lambang dan makna masing-masing. Beberapa motif batik bahkan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Batik tak melulu hanya batik Jogja. Ada juga batik Solo, batik Pekalongan, batik Cirebon, batik Banyumas, batik Bali, dan lainnya

2. Ulos

Ulos adalah kain tradisional Indonesia yang dikembangkan oleh masyarakat

Batak. Ulos dibuat dengan cara ditenun. Dalam tradisi masyarakat Batak, ulos ada dalam berbagai peristiwa penting, mulai dari pernikahan, kelahiran, dan duka cita. Ulos juga kadang diberikan kepada ibu yang sedang mengandung untuk melindungi sang ibu dari segala marabahaya dan mempermudahlahirnya sang bayi. Nenek moyang orang Batak percaya bahwa salah satu hal

yang memberi kehidupan bagi tubuh manusia adalah kehangatan. Memakai ulos dapat memberikan kehangatan itu. Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Sangat disayangkan bahwa ada beberapa jenis ulos yang sudah punah, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput, dan Ulos Sibolang

3. Tenun Ikat

Tenun ikat merupakan kain tradisional Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke zat pewarna alami. Sebelum ditenun, helai-helai benang diikat dengan plastik atau tali sesuai dengan corak yang akan dibuat sehingga pada saat dicelup bagian benang yang dikat plastik atau tali tidak akan terwarnai. Alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tanpa mesin. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain tenun ikatnya adalah Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor

4. Kain Gringsing

Kain gringsing adalah satu-satunya kain tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik dobel ikat. Keseluruhan prosesnya dikerjakan dengan tangan. Proses pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 2-5 tahun. Kain Gringsing berasal dari Tenganan, Bali. Gringsing berasal dari kata “gring” yang artinya “sakit” dan “sing” yang artinya “tidak”. Maknanya adalah seperti penolak bala dan untuk menyembuhkan penyakit. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, adanya kain gringsing ini berawal dari Dewa Indra yang kagum akan keindahan langit di malam hari. Dewa Indra lalu mengajarkan para wanita Tenganan untuk menguasai teknik menenun kain gringsing yang melukiskan dan mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya.

5. Songket

Songket adalah kain tradisional khas Melayu dan Minangkabau yang tergolong keluarga tenunan brokat. Songket ditenun menggunakan tangan denganbenang emas dan perak. Kata “songket” sendiri berasal dari istilah “sungkit” dalam bahasa melayu yang artinya “mengait”. Hal ini sesuai dengan metode pembuatannya, yaitu dengan mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, kemudian menyelipkan benang emas. Songket memiliki berbagai motif tradisional yang merupakan ciri khas budaya setempat. Beberapa motif songket antara lain Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, dan Barantai Merah. Selain itu, masih banyak motif songket yang belum dipatenkan

6. Sasirangan

Sasirangan merupakan kain tradisional suku Banjar, Kalimantan Selatan. Kata “sasirangan” berasal dari kata “sirang” yang artinya diikat atau atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya (dijelujur). Kain mori atau katun digambari motif khas lalu dijelujur/disirang berdasarkan motif yang sudah dibuat. Ciri khas kain sasirangan terletak pada coraknya yang sangat menunjukkan corak khas Kalimantan. Saat ini ada sekitar 30 motif sasirangan, antara lain bayam raja, naga balimbur, kulat ka rikit, daun taruju. Sentra pembuatan kain sasirangan ada di Kampung Sasirangan, Kecamatan Banjarmasin Tengah

7. Tapis

Kain tapis adalah salah satu kerajinan tradisional masyarakat Lampung sebagai usaha mereka untuk menyelaraskan kehidupan dengan alam semesta dan juga Sang Pencipta. Kain tapis disulam dengan menggunakan peralatan tradisional. Pada zaman dulu, kain tapis disulam oleh gadis-gadis Lampung di rumah mereka. Pengerjaannya bisa memakan waktu berbulan-bulan dan hasilnya menjadi cerminan kepribadian mereka. Kain berwarna gelap dari hasil pewarna alami disulam dengan benang emas. Umumnya, kain tapis memiliki motif zigzag, piramida, flora, dan fauna.

8. Kain Besurek

Kain besurek merupakan kain tradisional Indonesia yang berasal dari Bengkulu. Besurek artinya “bersurat” atau “bertuliskan”. Penamaan ini dikarenakan motif batik besurek yang sangat khas berupa motif huruf arab gundul (kaligrafi) yang dikaligrafikan. Motif ini terpengaruh unsur kebudayaan islam. Hal inilahyang membedakan besurek dengan batik Jawa. Walaupun demikian, proses pembuatan kain besurek tidak berbeda dengan pembuatan batik Jawa. Untuk pewarnaan, kain besurek pun memiliki warna yang lebih cerah dan beragam

9. Tenun Dayak

Di masa lalu, selesai berladang, para wanita Dayak akan mengisi waktu luangnya dengan menenun. Tenun Dayak dibuat dengan menggunakan alat yang disebut gedok. Proses pengerjaannya pun cukup lama, bisa memakan waktu hingga bulanan. Pewarnaannya pun menggunakan bahan pewarna alami. Kain tenun Dayak memiliki motif flora dan fauna dari alam sekitar mereka. Motifnya sangat khas Kalimantan. Beberapa tenun Dayak antara lain kebat yang memiliki motif asimetris atau motif alam, sidan yang memiliki warnaterang dan cerah, sungket yang memiliki motif garis besar dan tegas. Kainkebat, sidan, dan sungket ini biasa dipakai oleh suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Kain tenun Dayak sangat digemari oleh wisatawan mancanegara.

10. Sutra Bugis

Kain sutra Bugis ditenun dari benang yang dihasilkan dari ulat sutra atau kokon, sebagaimana masyarakat setempat menyebutnya. Sarung sutra Bugis pada awalnya hanya digunakan sebagai padanan baju bodo (pakaian tradisional Sulawesi Selatan). JIka kita perhatikan, sarung sutra Bugis memiliki motif kotak-kotak yang berbeda-beda. Beda ukuran kotak mengandung arti yang berbeda. Dahulu, motif kotak-kotak ini menjadi petunjuk apakah seorang Bugis sudah menikah atau belum. Kotak berukuran kecil dengan warna cerah dinamakan motif Ballo Renni. Motif ini dipakai oleh wanita yang belum menikah. Sedangkan kotak berukuran lebih besar dengan warna merah terang atau merah keeemasan dinamakan motif Balo Lobang. Motif ini digunakan pria Bugis yang belum menikah. Selain dua motif tersebut, ada juga beberapa motif sarung sutra Bugis lainnya.

Kain tradisional Indonesia tidak semata 10 kain di atas. Masih banyak kain tradisional Indonesia lainnya yang tak kalah cantiknya. Kain tradisional Indonesia, selain dapat dijadikan koleksi yang berharga, juga dapat digunakan pada saat menghadiri acara-acara penting. Mari kita lebih mencintai harta kekayaan Indonesia!


Fungsi Kain adat 

1.  Kain adat dapadigunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari.

 2. Pakaian adat biasanya dipakai saat  u pacara adat. 

  3. Kain adat juga banyak digunakan sebagai baju tarian daerah.

 4. Kain adat sering digunakan dalam upacara perkawinan.

 5. Di beberapa daerah kain adat juga digunakan saat ada keluarga yang meninggal.





------------------------------------------------------------------------ 






      





------------------------------------------------------------------------ 

lihat pada penjelasan berikut ini :

------------------------------------------------ 
Itulah uraian materi pempelajaran hari ini, kalian sudah memahami materi hari ini ?  

Silakan kerjakan tugas berikut :


1. Buat tabel seperti pada halaman 90. Cari lah simetris lipat dari berbagai bentuk bangun datar. Bisa dari persegi, persegi panjang, lingkaran, jajar genjang, layang-layang dan sebagainya. Hitung lah simetris lipat yang dimiliki dari setiap bangun datar, kalian tulis pada tabel dibuku masing2.

Jangan lupa untuk kirimkan foto kalian dan kumpulkan tugas kalian dalam bentuk foto dan kirimkan melalui Classroom
Setelah itu ucapkan terima kasih kepada Ayah/bunda yang telah mendampingi belajar di rumah hari ini. Mari kita akhiri kegiatan belajar di rumah hari ini dengan membaca doa sesudah belajar. Terima kasih, sampai jumpa besok , tetap semangat yaaa...... Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh #salamsehat #salamkompak #IngatPesanIbu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas 3 Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 2 (BDR)

Kelas / Semester         :  3   / 1 Tema                           :  Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tema 1) Sub Tema                   : Ciri-ciri Makhluk Hidup (Sub Tema 1) Muatan Terpadu         :  Bahasa Indonesia Pembelajaran ke         :   2 Assalamu'alaikum wr.wb SELAMAT PAGI.... Pada hari ini kita akan belajar lebih tahu mengenai Ciri-ciri mahkluk hidup. Kalian bisa baca teks dibawah ini dengan seksama yaa... Lalu jangan lupa dikerjakan tugas nyaa.. Selamat belajar :) CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak, bernapas, tumbuh, berkembang biak, memerlukan makanan dan air, peka terh...

Pengertian, Fungsi dan Cara Membaca Denah dengan Baik dan Benar (Tema 8 Subtema 3 )

  Pengertian, Fungsi dan Cara Membaca Denah dengan Baik dan Benar Pernahkah kalian pergi ke suatu tempat yang belum kalian datangi sebelumnya? Biasanya, untuk bisa sampai ke tujuan tersebut, kalian akan bertanya kepada orang-orang yang ditemui agar letak tersebut bisa lebih jelas. Nantinya, kalian juga tidak hanya bertanya dengan orang-orang setempat saja. Kalian juga bisa dengan mudah menggunakan denah atau peta untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Pernahkah kalian melihat apa yang namanya denah itu sendiri? Apa pengertian dan fungsi atau manfaat denah bagi kita? Lalu, bagaimana cara membaca denah dengan baik dan benar? 1. Pengertian Denah Denah adalah suatu gambar yang menunjukkan letak kota, jalan atau tempat lain. Denah ini sendiri juga bisa memiliki arti sebagai gambar rancangan rumah dan juga bangunan. Di dalam kehidupan sehari-hari, denah juga memiliki fungsi untuk menggambarkan keadaan mengenai suatu tempat. Kita dengan membaca dan melihat denah bisa dengan mudah mengetahui ...

Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2, (Senin, 19 April)

Assalamu‘alaikum wr.wb Selamat pagi, apa kabar Ayah/Bunda?  Alhamdulillah kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan tahun ini, sebelumnya mohon maaf lahir bathin semoga pada bulan puasa ini ayah bunda semuanya sehat, sehingga dapat membimbing ananda dalam aktivitas di bulan Ramadhan istimewa ini.  Pembelajaran kita masih dilaksanakan secara daring, pembelajaran pada bulan Ramadhan akan mengkombinasikan pembelajaran tematik dengan pelaksanaan ibadah.  Ada pembiasaan perilaku baik, sholat, tadarus, doa, hafalan surat-surat pendek, mengenal dan meneladani kisah-kisah nabi, asmaul Husna. Sedangkan untuk ayah bunda yang kebetulan beragama non muslim, bentuk ibadahnya mohon disesuaikan, ya ayah bunda.  Mohon bimbingan Ayah/Bunda untuk terus mendampingi ananda dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah. Ayah/Bunda yang hebat-hebat tetap semangat mendampingi putra putrinya di rumah, kita sama-sama berjuang untuk dapat memberikan pendidikan yang menyenangkan bagi a...